Aliansi Pemuda Indonesia (API) Kabupaten Buleleng menggelar aksi damai di Gedung Sekretariat DPRD Buleleng senin (9/1). API menyatakan sikapnya terhadap kenaikan harga BBM, Tarif Kendaraan bermotor yang meliputi SIM,STNK dan BPKB. Menurut koordinator API Indra andrianto, API meminta Pimpinan dan anggota DPRD Buleleng untuk bisa menyampaikan aspirasi mereka ke pusat. Diterima oleh Sekwan DPRD Buleleng I Gede Wisnawa,SH bersama Kabag Humas protokol dan perjalanan I Gede Putra Aryana,S.Sos,MAP, juga anggota Polres Buleleng. Dalam kesempatan ini API membacakan pernyataan sikap yaitu :
1. Kami atas nama Aliansi Pemuda Indonesia mewakili hati nurani rakyat, secara tegas menolak kenaikan BBM, karena kenaikan harga BBM membuat penderitaan terhadap kondisi kehidupan sosial. Peran BBM sangat vital dalam kehidupan tatanan sosial apalagi BBM yang tidak memiliki subsidi seperti pertamax dan pertalite.
2. Kami atas nama Aliansi Pemuda Indonesia mewakili hati nurani rakyat, menolak menteri-menteri pro kapitalis, Pro Pasar, Pro neoliberal. Karena sangat bertentangan dengan nilai-nilai pancasila terutama dalam mewujudkan sila pancasila khusunya si kelima “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
3. Kami Aliansi Pemuda Indonesia, meminta ketegasan presiden terkait kenaikan tarif kendaraan yang meliputi naiknya tarif STNK, BPKB. Karena kebijakan tersebut simpang siur ketetapannya. Baik dari kemenkeu ataupun Presiden. Kami meminta ketegasan dan klarifikasi yang jelas dan rasional dari pihak berwenang.
4. Kami Aliansi Pemuda Indonesia meminta kepada Ketua DPRD Buleleng untuk tetap memperjuangkan aspirasi masyarakat kelas bawah yang semakin menderita dengan kenaikan BBM.
5. Kami Aliansi Pemuda Indonesia meminta pemerintah bertanggung jawab atas naiknya harga bahan pokok seperti cabai hingga menembus harga Rp. 150.000/kg, ini sangat memberatkan rakyat di tengah kelesuan ekonomi nasional.