Hadiri Jambore Nusantara, Supriatna Dorong Aplikasikan Pensil Benih

Ketua DPRD Supriatna Bersama Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng dan Peserta Jambore

SINGARAJA, Humas DPRD Buleleng

Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna,SH menghadiri acara pembukaan Pelaksanaan Jambore Nusantara III dan Konferensi Pemuda Asia Tenggara II di Lapangan Voli Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Senin (21/8).

Pelaksanaan Jambore Nusantara III dan Konferensi Pemuda Asia Tenggara II yang berlangsung  dari tanggal 20 sampai dengan 25 Agustus merupakan ruang berbagi antar generasi, bertukar pikiran, praktik baik dan pengalaman, berbagi informasi serta memberikan kesempatan untuk memperkuat dan menumbuhkan solidaritas diantara kaum muda termasuk para pemimpin perempuan muda agar mampu menghadapi perubahan iklim dan kehidupan di masa depan. Pelaksanaan Jambore Nusantara III dan Konferensi Pemuda Asia Tenggara II dilaksanakan di wilayah Masyarakat Adat Dalem Tamblingan (MADT) di Catur Desa (Desa Gobleg, Munduk, Gesing, dan Umejero), Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 132 orang berasal dari Indonesia, Filipina, Laos, Thailand, Kamboja, Myanmar dan Vietnam, termasuk panitia penyelenggara, fasilitator dan relawan dari Samdhana Institute, Yayasan Wisnu dan Baga Raksa Alas Mertajati (BRASTI).

Dalam kegiatan Jambore kali ini, ada yang menarik dari hasil kreativitas peserta dari Jawa Barat yakni produk pensil yang bersisi benih sayuran dari Komunitas Seni Tani, Kota Bandung Jawa Barat. Ketua Dewan Supriatna yang melihat langsung produk tersebut merasa tertarik untuk diaplikasikan di Kabupaten Buleleng. Menurutnya, produk pensil ini selain buat sarana belajar juga bisa sebagai edukasi kepada anak-anak untuk mencintai alam dengan menyemai bibit sayuran yang ada pada pangkal pensil.

Supriatna yang didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Gede Melandrat,S.P, menyampaikan barang-barang yang dipamerkan dalam kegiatan Jambore ini sangat menarik dan kreatif, salah satunya pensil yang dipangkalnya ada bibit tanaman sangat menarik dan mengajarkan kita kepada alam dan lingkungan dimana setelah pensil habis bibitnya bisa disemai

“Dari sana kita bisa mengambil sebuah pelajaran kita harus tetap mencintai alam tubumbuhan khususnya sesuai dengan tema kegiatan Jambore Nusantara III dan Konferensi Pemuda Asia Tenggara II lebih banyak dikedepankan bagaimana kita mencintai alam”, tambahnya.