Singaraja, Humas DPRD Buleleng

DPRD Buleleng melalui Komisi I melaksanakan Monitoring dan evaluasi ke desa Bestala dan desa Munduk Bestala terkait penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat terdampak covid-19 di Kabupaten Buleleng, Rabu, (3/6).

Seperti yang disampaikan Made Jayadi Asmara, bahwa sesuai dengan fungsi dan tugas kami selaku anggota DPRD dalam hal fungsi pengawasan, untuk mengetahui lebih dekat proses penanganan akibat dampak pandemi Covid-19 terutama dalam hal penyaluran bantuan Jaring Pengaman Sosial yang diterima oleh masyarakat baik yang dianggarakan melalui APBD Kabupaten, maupun dari Provinsi, mengingat dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 ini sangat luarbiasa,

Dan kami lihat penanganan di kedua desa ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan regulasi serta arahan pemerintah, seperti halnya di desa Munduk bestala dipastikan semua masyarakat yang terdata menerima bantuan, kenadatipun ada beberpa yang yang tercecer di desa Bestala sebanyak 16 kepala keluarga, kami akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait agar secepatnya mendapatkan penanganan.

Hal senada juag disampaiakan oleh Gusti Made Kusuma Yasa, bahwa penanganan dampak Covid-19 di kedua desa ini sudah berjalan dengan bagus berkat sinergitas anatara desa dinas dengan desa adat yang berjalan dengan baik, kendati demikian kami di Komisi I akan senantiasa mendampingi manakala terdapat permasalahan baik dari segi aturan maupun dari segi teknis terhadap penanganan khusus Covid-19 ini.

Lebih rinci dijelaskan bahwa penambahan anggran tidak terduga hingga mencapai 57 miliard dari hasil rasionalisasi APBD tahun 2020 sebagai akibat dari pandemi Covid-19 ini sudah berjalan sesuai dengan peruntukannya, yakni 27 miliard digunakan untuk fasilitas kesehatan, 27 miliyard untuk jaring pengaman sosial, sedangkan sisanya diguanakan untuk pemulihan ekonomi.

Prebekel Munduk bestala, I Putu Sriyasa,SH mengatakan sangat berterimakasih atas kunjungan yang dilaksanakan oleh DPRD Buleleng, lebih jauh disampaikan bahwa jumlah Warga Munduk bestala saat ini berjumlah 355 KK, yang menerima bantuan sesuai dengan data hasil veripikasi dari Kadus dan Relawan sebanyak 301 KK terdiri dari bantuan dari BST pusat 146 KK, BST Kabupaten 5 KK, BST Bank 5KK, BPNT 55 KK, bantuan sembako covid 16 KK, BLT dana Desa 74 KK. Sedangkan sisanya lagi 54 KK tidak termasuk penerima bantuan karena mereka berprofesi sebagai PNS,TNI/Polri, Pensiunan, serta pegawai BUMN.

Sementara Prebekel Bestala, Bambang Erawan mengatakan warga yang menerima bantuan sudah mencapai 95% baik dari Kabupaten, Provinsi maupun dari pemerintah pusat kendatipun ada yang tercecer sebanyak 16 KK, terdiri dari 3 orang dari data DTKS, 13 orang diluar DTKS disebabkan karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK ), dan hal ini sudah kami tindaklanjuti dan kami ajukan ke dinas sosial, dan berharap kerpada DPRD Buleleng agar mengawal usulan tersebut sehingga warga kami yang tercecer segera mendapat bantuan.