DIUNDANG DALAM DIALOG INTERAKTIF MENGENAI PASAR BANYUASRI, GEDE SUPRIATNA : "BANGUNAN BOLEH MODERN, TAPI ATMOSFER SEBAGAI PASAR TRADISIONAL RAKYAT AGAR TETAP ADA"
Admin dprd | 22 Januari 2021 | 235 kali
Diundang Dalam Dialog Interaktif Mengenai Pasar Banyuasri,
Gede Supriatna : “Bangunan Boleh Modern, Tapi Atmosfer Sebagai Pasar Tradisional Rakyat Agar Tetap Ada”
Singaraja, Humas DPRD Buleleng
Hal ini diungkapkan dalam Obrolan Spesial Bertajuk “Pasar Banyuasri Riwayatmu Dulu Tantanganmu Kini” yang diadakan oleh Radio Guntur Singaraja bertempat di Lantai III Pasar Banyuasri, Rabu (20/1).
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna,SH yang diundang sebagai narasumber menceritakan bagaimana dirinya memiliki banyak kenangan di lingkungan pasar banyuasri. Dirinya mengatakan bahwa setelah direnovasinya ada rasa gembira, tapi juga ada rasa kehilangan memori. Namun demikian, Supriatna menyampaikan harapannya agar nantinya pasar banyuasri ini bisa bermanfaat untuk masyarakat dan pedagang yang beraktifitas di pasar Banyuasri.
“Ada rasa gembira, namun di satu sisi saya seperti kehilangan memori dari pasar banyuasri ini, soalnya dari tahun 80an saya sudah sering di sini, Namun rasa syukur dan bahagia saya ucapakan kepada pemerintah Kabupaten Buleleng, atas dibangunnya pasar ini yang lebih luas, bersih dan megah, semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat” ujarnya.
Selain itu Gede Supriatna juga menyampaikan harapannya terkait bentuk fisik dari Pasar Banyuasri saat ini yang terbilang modern, agar nantinya atmosfer dari Pasar Banyuasri yang merupakan pasar tradisional tidak hilang.
“Semoga nanti atmosfer pasar tradisionalnya tidak hilang, seperti kita ketahui ini merupakan pasar rakyat, yang didalamnya ada tawar menawar, dan juga interaksi-interaksi sosial masayarakat yang tidak hanya memanfaatkan pasar ini sebagai tempat jual beli, tapi terlebih bagaimana kita kita mempertahankan sisi kehidupan sosial budaya kita di Bali” Tambahnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Kepala Dinas PUPR, Dirut PD Pasar Buleleng., Akademisi STIE Satya Dharma Sigaraja, Pengamat Kebijakan Publik, dan Ahli Konstruksi.