Komisi III DPRD Buleleng saat ikut panen perdana komoditi Kopi Robusta
SINGARAJA, Humas DPRD Bululeleng
Dalam upaya peningkatan sumber-sember
pendapatan pada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Swatantra, khususnya pada
sektor perkebunan Kopi, DPRD Kabupaten Buleleng melalui Komisi III mendorong Diversifikasi
(menciptakan bidang usaha baru) untuk mengolah hasil perkebunan menjadi suatu
produk yang lebih memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi
III DPRD Kabupaten Buleleng, Ketut Susila Umbara, SH saat bersama anggota
meninjau secara langsung panen perdana Komoditi Kopi Robusta pada Perumda
Swatantra yang terletak di Desa Pucak Sari, Kecamatan Busungbiu, Selasa (15/7).
Ditambahkan Ketua Komisi Susila
Umbara, bahwa sesuai dengan rencana bisnis (Renbis) yang disampaikan perusahaan
milik Pemkab tersebut kepada DPRD, untuk menambah pendapatan pada sektor
perkebunan, hasil pasca panen agar dapat dikelola sendiri menjadi produk yang
lebih memiliki nilai jual seperti halnya pembuatan produk Kopi Bubuk dengan
brand sendiri. Dirinya optimis hal ini dapat berjalan dengan baik mengingat
sarana dan prasarana sudah dipersiapkan sebelumnya, ditambah dengan potensi
pasar yang dimiliki cukup besar dengan jumlah pegawai dan berbagai kegiatan
pemerintahan yang memerlukan konsumsi minuman kopi yang cukup besar.
Disamping itu juga usaha perkebunan
yang dimiliki diharapkan adanya integrasi dengan bidang peternakan sapi maupun
kambing, sehingga hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi
peningkatan sumber-sumber pendapatan pada Perumda tersebut. Dengan tambahan
anggaran permodalan yang akan diberikan diharapkan akan mampu memberikan dampak
bagi peningkatan pendapatan daerah melalui
bidang usaha baru yang dimiliki sesuai dengan Renbis yang akan dilaksanakan
kedepannya.
Sementara itu Direktur Oprasional
Perumda Swatantra, Nyoman Sadwika menyampaikan terima kasih atas kunjungan Komisi
III DPRD Buleleng ini, menurutnya melalui kegiatan ini kinerja Perumda dapat
terlihat secara langsung, berkaitan dengan usaha dan kendala yang dihadapi
dilapangan, sehingga dari pelaporan dan kenyataan dilapangan bisa terkoneksi,
selanjutnya terkait dengan harapan dari DPRD terkait dengan integrasi beberpa bidang
usaha antara perkebunan dan peternakan serta industri sudah menjadi program
yang termuat dalam Renbis perusahaan berdasarkan konsep hilirisasi sesuai
dengan program dari Bupati.
“Terkait dengan peternakan pihaknya
optimis dapat berjalan sesuai dengan harapan, mengingat peluang pasar untuk
ternak sapi dan kambing cukup besar, dengan adanya permintaan dari investor
dari Jakarta yang sempat berkunjung ke kami beberapa waktu lalu” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan terkait
dengan panen perdana kopi varietas Robusta yang kembangkan saat ini mengalami
penurunan mengingat situsasi cuaca yang kurang mendukung, “dari perkebunan di
Desa Pucak sari yang luasan lahannya sekitar 6.08 hektar lebih tahun ini
diperkirakan hanya pencapai 13 Ton, jadi terjadi penurunan produksi
dibandingkan tahun lalu yang mencapai hingga 21 ton, mengingat faktor cuaca
dengan curah hujan yang cukup tinggi hingga saat ini mengakibatkan terhambatnya
perkembangan dari tanaman tersebut.”