(0362) 22713
dprd@bulelengkab.go.id
Sekretariat DPRD Buleleng

DPRD Buleleng Hadiri Panen Jagung dan Launching Benih Hibrida “Goak Poleng” sebagai Bentuk Dukungan Terhadap Ketahanan Pangan

Admin dprd | 13 Agustus 2025 | 34 kali


SINGARAJA, Humas DPRD Buleleng

Rabu 13 Agustus 2025, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Plt. Sekretaris DPRD Buleleng, Gede Wardana, ST., MA.H., menghadiri kegiatan Panen Jagung sekaligus Launching Benih Jagung Hibrida “Goak Poleng” yang berlangsung di Hutan Kota Pemkab Buleleng.

Kehadiran DPRD Buleleng dalam acara ini merupakan wujud dukungan dan komitmen lembaga legislatif terhadap para pemangku kepentingan dalam mewujudkan program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia. Salah satu fokus utama program ini adalah memperkuat ketahanan pangan, khususnya di wilayah Kabupaten Buleleng.

Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting, antara lain Karo SDM Polda Bali yang mewakili Kapolda Bali, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Kapolres Buleleng, Forkopimda Kabupaten Buleleng, Pimpinan OPD, Kepala Bulog Buleleng, para Camat, Kepala Desa dan Lurah se-Kecamatan Buleleng, Kelian Subak, serta tamu undangan lainnya.

Dalam rangkaian acara, dilakukan pula penyerahan benih jagung “Goak Poleng” kepada perwakilan kelompok tani dan subak se-Kabupaten Buleleng. Varietas unggulan ini merupakan hasil inovasi kolaboratif antara peneliti lokal, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, dan Polres Buleleng.

Benih jagung hibrida “Goak Poleng” tidak hanya unggul secara agronomis dan tahan terhadap penyakit, tetapi juga mengandung filosofi lokal yang kuat. Nama “Goak Poleng” melambangkan keseimbangan antara kekuatan positif dan negatif dalam kehidupan. Dalam konteks pertanian, hal ini berarti menjaga harmoni antara manusia, alam, dan teknologi.

Lebih dari sekadar produk pertanian, “Goak Poleng” mencerminkan kearifan lokal, spiritualitas, dan nilai budaya Bali yang mendalam. Benih ini menjadi simbol komitmen untuk membangun pertanian yang berkelanjutan dan berbasis pada identitas lokal, sekaligus sebagai langkah nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.