Sekretariat Dprd Kab Buleleng menambahkan 14 foto baru — bersama Mangku Budiasa dan Made Budiasa.
Komisi II DPRD Buleleng Tinjau Rencana Pembangunan Menara Sutet
Rabu (6/6), Komisi II DPRD Buleleng meninjau Rencana Pembangunan Menara Sutet di Wilayah Taman Nasional Bali Barat. Sebelum minjau ke lokasi Komisi II DPRD Buleleng bertemu dengan kepala balai Taman Nasional Bali Barat di Kantor Balai Taman Nasional Bali Barat Cekik Kabupaten Negara. diterima oleh Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat Ir. Tedi Sutedi, M.Sc beserta jajarannya juga hadir dari perwakilan PLN Wilayah Jawa Timur. Ketua Komisi II Putu Mangku Budiasa menyampaikan maksud kedatangannya terkait adanya pemberitaan di media dan intruksi dari Ketua DPRD Buleleng untuk menindak lanjuti rencana pembangunan menara sutet di sekitar wilayah Pura Segara Rupek yang merupakan kawasan suci. Menurutnya sesuai dengan perda RT RW pasal 50 ayat 2 tentang kesucian kawasan pura.
Sesuai penjelasan dari Kepala Balai TN Bali Barat Ir. Tedi Sutedi, M.Sc mengatakan dalam pembangunan tower ini pihaknya hanya menjalankan perintah dari pusat, yang mana sudah melakukan koordinasi antara PLN dengan Kementrian Kehutanan juga dengan Provensi Bali. Terkait dengan itu Taman Nasional Bali Barat tidak mengeluarkan ijin melainkan berbentuk dengan kerjasama dengan PLN sesuai dengan petunjuk dari Kementrian Kehutanan. Untuk kawasan suci jelas kami sangat menghargai keberadaanya, tapi prosesnya merupakan hasil kajian bersama antara pihak terkait dengan PLN sehingga tempat tersebut dianggap sangat ekonomis untuk pembangunan tower.
Menurut Direktur PLN Pimpro Proyek Sutet Bali Crosing Hawa Bali Bapak Yoga mengatakan Tower Bali crossing akan tetap berjalan sesuai dengan program pemerintah untuk menutupi kekurangan listrik yang ada di Bali. Dengan pemakaian sekarang yang sudah mencapai 870 megawatt dengan tingkat kenaikan per tahun mencapai 10% , maka PLN sangat perlu untuk menambah pasokan listrik ke Bali sebesar 1800 megawatt. Rencana pemasangan dari Paiton menuju Banyuwangi daerah Watu Dodol kemudian akan diteruskan ke wilayah segara rupek dengan memasang tower setinggi 376 meter. Tower ini akan menjadi tower tertinggi di dunia. Terkait dengan rencana pembangunan tower tersebut pihak PLN akan mengadakan audensi dengan DPRD Buleleng guna mencari masukan terkait dengan regulasi yang ada.
Setelah melakukan pemantaun dilapangan dan menerima penjelasan dari pihak PLN dan Pengelola TN Bali Barat, Putu Mangku Budiasa mengatakan bahwa rencana pembangunan tower crossing Jawa-Bali dengan ketinggian 376meter ternyata program ini baru tahap survey dan tahap pengurusan ijin, untuk itu kami dari Komisi II DPRD Buleleng hanya memberikan saran kepada PLN untuk memperhatikan kultur dan budaya Bali karena menyangkut radius kesucian pura yang sudah tertuang didalam perda RT RW Provinsi Bali dan penekannya disini berkaitan dengan pura Segara Rupak yang merupakan Pura Dhang Khayangan yang radius kesuciannya mencapai 2 km dari penyengker pura. Harapan dewan kepada pihak PLN bagaimana agar bagunan tersebut digeser agar tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.