SINGARAJA - Komisi II DPRD Buleleng dipimpin ketua Komisi II Putu Mangku Budiasa. SH, MM mengadakan sidak ke Bendungan Titab Kecamatan Busungbiu bersama Kadis PU Kabupaten Buleleng (21/1) guna menyikapi pemberitaan di media terkait adanya ledakan dan retakan yang sempat menjadi kekhawatiran masyarakat sekitar.
Seperti informasi yang diterima di lapangan, oleh pihak BWS ( Balai Wilayah Sungai ) Bali Penida, Maruli selaku PPK dalam pembangunan waduk tersebut membenarkan adanya dentuman yang di akibatkan oleh udara yang terjebak di dalam pipa saluran intake, sehingga ketika di aliri air dengan debit yang cukup besar maka otomatis udara yang tadinya terjebak di dalam saluran akan keluar dan mengakibatkan suara dentuman mirip ledakan, “Itu Bukan ledakan namun suara dentuman” jelasnya. Ditambah lagi sebelum peristiwa itu terjadi di daerah hulu sempat terjadi hujan deras yang mengakibatkan debit air meningkat secara tiba-tiba. Sedangkan untuk masalah retakan yang sempat menjadi kehawatiran warga, diklarifikasi oleh Maruli di bahwa sebenarnya bukan retakan, melainkan struktur Deletasi yang wajib ada di setiap bangunan beton pada jarak 12 meter dalam rentang yang panjang ini berfungsi untuk meredam retakan ketika terjadi penurunan struktur beton yang di akibatkan menurunan permukaan tanah akibat beban berat di atasnya. Karena bendungan tersebut akan mengalami kestabilan sendiri dalam jngka waktu 5 tahun pasti aka nada penurunan struktur.
Sementara itu, setelah turun dan mengamati kondisi yang ada mengatakan bahwa sampai saat ini kondisi bendungan tidak ada masalah. Terkait dengan pemberitaan di media dapat disampaikan sesuai keterangan dari Maruli memang pada saat terjadi hujan deras sempat terjadi luapan air ke saluran Intake/saluran pembuangan yang pada saat itu dalam kondisi kosong maka timbulah suara seperti ledakan dan ini sama sekali tidak berbahaya dan tidak berdampak apapun dan juga berkaitan dengan adanya retakan- retakan yang di sampaikan oleh rekan- rekan di media bahwa itu bukan retakan sebenarya adalah suatu struktur Deletasi yang didalam nya terdapat besi dan karet, dan ini memang harus ada di setiap rentang beton yang panjang, dalam jarak 12 s/d 15 meter yang tujuannya manakala terjadi pergeseran tidak meluas ke tempat-tempat yang lain jadi secara teknis ini sangat aman dan tidak menimbulkan dampak pada struktur bendungan. Mangku Budiasa menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, dan bendungan ini bisa terus di pantau oleh Kementerian PU, BWS Bali Penida dan juga dari pemerintah Kabupaten. Diharapkan pula oleh beliau, jika memang ada hal-hal yang berkaitan dengan persoalan teknis itu pasti akan disampaikan oleh pengelola bendungan.
Bendungan Titab ini disamping untuk mengairi irigasi di sawah-sawah dan pertanian juga berfungsi untuk penyediaan air baku yang bisa mengairi 3 kecamatan bahkan hingga sampai ke wilayah jembrana dengan debit sekitar 300 meter kibik perdetik, dan juga akan di manfatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) dengan kapasitas sekitar 1,5 mega whaat, dan ini memberikan dampak positive bagi perkembangan perekonomian di Buleleng. ( ngr )
Download disini