(0362) 22713
dprd@bulelengkab.go.id
Sekretariat DPRD Buleleng

RDP HARI KE-2, KOMISI IV SAMBUT BAIK PROKER DINAS KEBUDAYAAN TENTANG SEJARAH BULELENG

Admin dprd | 19 Oktober 2020 | 241 kali

Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng Kembali mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama SKPD terkait, diantaranya Dinas Pendididikan Pemuda dan Olahraga kabapten Buleleng, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, yang digelar di Ruangan Komisi IV, Gedung DPRD Kabupaten Buleleng. Rabu (14/10).

 
Dalam Rapat tersebut, Ketua Komisi IV Luh Hesti Ranitasari, SE, MM yang sekaligus menjadi pimpinan rapat menyambut baik dari apa yang menjadi program kerja yang dipaparkan oleh Dinas Kebudayaan mengenai penekanan pengetahuan tentang sejarah apa saja yang ada di Buleleng, mulai dari sejarah terbentuknya Buleleng sampai cerita-cerita rakyat yang ada di Buleleng yang akan dikemas dalam tulisan aksara bali dan berbahasa bali. Ranita juga menambahkan bahwa pentingnya pengetahuan anak-anak yang ada di Buleleng mengenai Sejarah apa saja yang ada di Buleleng ini. Dirinya beranggapan bahwa saat sekarang ini anak-anak lebih mengetahui tentang Sejarah berdirinya daerah lain dibandingkan dengan daerah asal kelahiran mereka.
 
“Setelah saya mendengar pemaparan dari Kepala Dinas Kebudayaan tadi, saya sepaham dengan apa yang telah disampaikan tadi. Karena seperti yang kita tahu saat ini banyak anak-anak yang kurang mengetahui sejarah yang ada di Buleleng, Oleh karena itu perlu adanya sebuah program yang nantinya bisa mengakomodir keperluan dari anak-anak ini untuk belajar mengenai hal ini, supaya mereka tidak lupa dengan sejarah tempat kelahiran mereka”ujarnya.
 
Kemudian ditemui seusai rapat, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S. Sos, M. Si menyatakan bahwa untuk mendukung berjalannya program sejarah ini dirinya akan berkoordinasi dengan Disdikpora dan STAH Mpu Kuturan untuk menyusun Modul yang berisi “tuturan satwa” lokal Buleleng yang bisa masuk ke dunia pendidikan.
“Untuk program sejarah ini kita juga bekerja sama dengan Disdikpora dan STAH Mpu Kuturan untuk menyusun Modul yang berisi satwa yang lokal Buleleng untuk nanti dimasukkan ke dunia pendidikan, sehingga nanti ada khasanah pengetahuan tentang bagaimana sejarah di Buleleng” Ungkapnya.